Kamis, 14 Maret 2013

mesin bubut

Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan.
Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir.
Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai kekhususan karena digunakan untuk konversi dari ulir metrik ke ulir inci.

Prinsip kerja

Mesin bubut yang menggunakan sabuk di Hagley Museum
Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.

Bagian-bagian mesin bubut

Mesin bubut terdiri dari meja dan kepala tetap. Di dalam kepala tetap terdapat roda-roda gigi transmisi penukar putaran yang akan memutar poros spindel. Poros spindel akan menmutar benda kerja melalui cekal. Eretan utama akan bergerak sepanjang meja sambil membawa eretan lintang dan eretan atas dan dudukan pahat. Sumber utama dari semua gerakkan tersebut berasal dari motor listrik untuk memutar pulley melalui sabuk.

Jenis-jenis Mesin Bubut

  1. Mesin Bubut Universal
  2. Mesin Bubut Khusus
  3. Mesin Bubut Konvensional
  4. Mesin Bubut dengan Komputer (CNC)

Senin, 11 Maret 2013

kreasi dari botol bekas

Membuat bunga dari botol bekas mempunyai keasyikan sendiri, disamping itu bunga dari botol ini mempunyai nilai jual yang masih tinggi.
Bahan murah melimpah
Harga jual bisa mencapai 10 kali lipat dari biaya produksi
Selain jadi isu kritis saat ini, isu global warming bisa menjadi peluang usaha. Berangkat dari niat ikut terlibat menyelamatkan lingkungan, belakangan menjadi bisnis yang menguntungkan. Botol- botol bekas yang tidak berguna mampu disulap menjadi bisnis dengan omset jutaan rupiah perbulan, botol bekas dapat digunakan lagi menjadi berbagai macam produk kreatif seperti kerajinan, membuat bunga,membuat souvenir,membuat kristal dan lain- lain.

Banyak sekali bahan bekas yang bisa di pergunakan manjadi aneka macam produk, seperti bahan kertas bekas, kain bekas dan lainnya.
Akan tetapi kali ini kita akan mengikuti satu panduan yang cukup menarik yaitu, cara membuat bunga dari botol bekas.Mulailah dari sekarang manfaatkan botol bekas minum Anda, dan mari kita selamatkan lingkungan mulai dari kita sendiri, disamping itu ada manfaat lain dari botol bekas yaitu kita akan menghasilkan uang, tentu saja ini bagi Anda yang bisa menangkap ini sebagai peluang usaha.

Tahukan Anda, dengan memanfaatkan botol bekas bisa mendapatkan omset hingga puluhan juta perbulan, iyah hanya dari botol bekas. Budi craft di Yogyakarta mampu menghasilkan omset hingga 10 juta perbulan dengan memanfaatkan barang bekas.

Membuat bunga tidak saja kegemaran kaum wanita banyak dari kaum pria yang menyukai ini, terutama mereka yang suka dengan dunia kreatifitas.
Bagaimana sih cara membuat bunga dari botol itu, ok mari kita mulai dari yang mudah saja dulu, apabila sudah bisa membuat dengan hasil yang bagus kita akan membuat bunga dari botol selanjutnya yang tentu saja lebih sedikit rumit namun hasil akan jauh lebih cantik lagi.

Mari kita mulai cara membuat bunga dari bahan botol bekas, semoga gambar dibawah mudah untuk diikuti.

Perlatan yang digunakan dalam membuat bunga dari botol bekas ini :
Gunting
Cutter/ pisau
Spidol
Tali
Hairdriyer/ lilin/pemanas lain

Bunga dari botol akan sangat cantik jika menggunakan botol yang bersih, jadi bersihkan dulu botol bekas cukup menggunakan air
Periksa kembali apakah botol -botol ini sudah cukup bersih, ingat 1 botol akan sangat bernilai hingga ratusan ribu rupiah, ini untuk membuat semangat kita dalam membuat bunga dari botol.
Jika botol telah dibersihkan, potong menggunakan gunting atau cutter, hasil potongan botol akan lebih rapi jika menggunakan peralatan diatas, jika tidak mempunyai gunting atau cutter, gunakan pisau dapur tidak masalah, seperti yang sering saya lakukan.
Ingatkan kembali bahwa satu botol sama dengan rupiah, ini akan membuat semakin hati-hati dalam melakukan pemotongan, sehingga akan menghasil kan potongan yang rapi dan baik sehingga akan menghasilkan sebuah bunga dengan tampilan cantik menarik dan tentu saja akan bernilai jual tinggi.

Potong kembali sesuai selera atau bentuk lebih kecil shingga nanti akan menjadi seperti tangkai,daun, atau kelopak bunga itu sendiri, jika Anda orang yang kreatif Anda bisa membuat aneka bunga lain seperti bunga yang ada ditaman rumah Anda, ini akan sangat menyenangkan sekali.
Jika Anda menyukai bunga mawar, buatlah itu. Tapi jangan tanya saya, karena saya menyukai semua macam bentuk bunga. Semua macam bunga akan begitu indah jika Anda mampu membuatnya dengan bahan botol bekas ini, tidak percaya, buktikan saja.
Atau Anda bisa berjalan ke sebuah mall lihat toko bunga, perhatikan salah satu bunga terindah terbuat dari botol seperti ini.
Bunga yang sangat cantik jika berwarna- warni atau ikuti warna seperti bunga di taman, warnai bunga botol ini menggunakan spidol, saya suka dengan spidol warna hijau atau merah.
Jika kelak Anda sudah mahir dalam membuat bunga ini, Anda bisa menggunakan pewarna lain yang lebih bagus akan kualitas warnanya.
Cat minyak dapat digunakan untuk proyek ini.
Setelah botol dipotong begitu rupa akan menghasilkan seperti gambar diatas, diingatkan kembali jika Anda menyukai bentuk lain silahkan buatlah sesuai selera Anda atau anak Anda bisa diminta pendapat akan ini, tanyalah kepada mereka apa yang mereka sukai dari aneka macam bentuk bunga, ini akan membuat mereka senang karena ikut Anda libatkan dalam proyek seperti ini, manfaat lain ,ini akan mengasah kreatifitas mereka.
Bunga dari botol bekas tidak akan menarik jika dipotong begitu saja, gunakan pemanas seperti hairdryer, ini akan membuat tampilan semakin menarik seperti bunga yang sedang mekar dipagi hari,,,wah jadi penuh kesegaran nih.
dalam membentuk bunga ini tidak saja menggunakan pemanas seperti diatas, saya sering menggunakan lilin untuk membentuk tampilan potongan ini. Perlu hati- hati dalam menggunakan lilin, karena tangan Anda lebih berharga dari membuat bunga ini, jika diperlukan gunakan sarung tangan.
Sekarang giliran membentuk daun, untuk proyek pertama kita akan membuat bentuk daun yang kecil saja dulu, nanti akan mudah jika membuat daun yang lebih besar dan lebih rumit.
Bagaiman ? apakah Anda lelah, istirahatlah dulu sambil menunggu bunga ini lebih dingin setelah kita panasi,
Secangkir kopi atau kue brownies akan membuat semakin semangat dalam membuat bunga ini. Anda tidak perlu buru- buru, ini urusan mudah saja. Jika nanti ada pemesanan untuk karya Anda, Anda bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk mengejar pesanan yang belum Anda selesaikan.
Jika waktu istirahat sudah cukup, mari kita mulai lagi, buatlah lubang di tengah bunga. Jika Anda membuat bunga tangkai,bunga tulip tidak perlu membuat lubang seperti ini.

Gunakan tatakan kayu agar lebih nyaman, alat untuk melubangi atau jarum tidak mengapa karena ini proyek pertama Anda
Sekarang kta kaitkan benang ke kancing yang nantinya akan kita pasangi bunga yang telah kita buat


Sepertinya ini sangat mudah, yang kita butuhkan adalah kesabaran saja 
Masukan benang ke bunga tadi 
Bunga dari botol bekas ini sudah bisa kita pergunakan, walaupun ini belum 100% selesai.












sumber :
http://dunia-panduan.blogspot.com/2012/01/bunga-dari-botol-bekas-produk-kreatif.html
 

Minggu, 03 Maret 2013

Cutting Speed ( Kecepatan Potong )

A. Cutting Speed ( Cs )


Cutting speed / Kecepatan potong alat potong di mesin milling adalah jarak yang ditempuh oleh salah satu mata potong ( gigi ) dalam meter per menit.


Cutting speed ditentukan berdasarkan :


1. Tabel


2. Perhitungan


Yang berdasarkan tabel terdapat sedikitnya 2 buah referensi yaitu :


1. Berdasarkan tabel material benda kerja,


2. Berdasarkan tabel material alat potong.


Hal – hal yang mempengaruhi Cutting speed adalah :


1. Material benda kerja,


2. Material alat potong,


3. Pendinginan ( cooling ).


Sedangkan untuk kondisi mesin itu menentukan besarnya putaran utama ( n ).


Tabel untuk material benda kerja berbagai macam. Disini kita menggunakan tabel material yang dikeluarkan oleh DIN (Jerman Barat). Tabel yang digunakan antara lain :
Steel Comparison Table,
Tabel “ Materialgruppen “ Bossard.


Tata caranya pemilihan Cs adalah sebagai berikut :
Kita tentukan material dengan menggunakan “Steel Comparison Table, Material” yang kita cari dikomparasikan dengan material yang berasal / menggunakan standart DIN ( Jerman Barat ).
Setelah diketahui material dengan standart DIN, kemudian kita gunakan tabel “Materialgruppen” untuk mencari material yang sama dengan material tersebut atau yang mendekati material tersebut pada kolom – kolom yang ada.
Setelah ditemukan material tersebut, kita lihat pada baris paling atas yaitu besarnya v ( kecepatan potong ) pada kolom tersebut.
Besarnya v yang didapat adalah Cs dari material yang kita cari.


Mencari Cs juga dapat digunakan dengan menggunakan rumus. Rumus mencarinya adalah sebagai berikut :


Cs= (π x d x n)/1000 satuannya m/min


dengan :


d = diameter alat potong, satuanya mm.


n = putaran spindle utama / alat potong, satuannya rpm.


B. Putaran Spindle Utama ( n )


Hal – hal yang mempengaruhi putaran spindle utama / alat potong ( n ) antara lain :


1. Besarnya kecepatan potong ( Cs ),


2. Besarnya diameter alat potong ( d ),


3. Kondisi mesin.


Jika kecepatan potong yang dipakai terlalu tinggi maka cutter akan lekas tumpul, jika terlalu rendah kemampuan potongnya rendah, sehingga dalam menentukan kecepatan potong harus sesuai.

Mencari n menggunakan rumus seperti yang tertulis diatas. Rumus mencarinya adalah sebagai berikut :


n= (1000 x Cs)/(π x d) satuannya rpm


dengan :


d = diameter alat potong, satuanya mm.


Cs = kecepatan potong, satuannya m/menit.


Mencari n juga dapat menggunakan tabel.


C. Feeding ( s )


Feeding untuk proses milling dibedakan menjadi Tiga ( 3 ) type, yaitu :
Feed per minute: Pergerakan meja dalam mm pada waktu 1 menit. Satuannya mm/menit. Simbolnya s / f.
Feed per cutter revolution: Pergerakan meja dalam mm pada 1 kali putaran milling cutter. Satuannya mm / revolution. Simbolnya fo / so.
Feed per tooth: Pergerakan meja dalam mm selama waktu cutter yang berputar pada benda kerja dari satu mata potong ke mata potong berikutnya. Satuannya mm/tooth. Simbolnya fz / sz.
Kecepatan potong ( Cs ),
Jenis material alat potong,
Jenis alat potong,
Diameter alat potong ( d ).
Setelah kita mengetahui data diatas maka kita harus dapat memilih tabel yang sesuai. Sebagai contoh kita gunakan tabel yang berdasarkan standart Jerman dengan material alat potongnya HSS.
Dari tabel tersebut kita cari berdasarkan jenis alat potongnya, misalnya End Mill Cutter Roughing.
Kemudian pada tabel tersebut kita cari kolom yang sesuai berdasarkan Cs yang telah kita dapatkan. Kemudian kita cari diameter alat potong sesuai dengan data yang ada.
Dari kolom Cs tersebut kita tarik ke bawah, dari diameter alat potong kita tarik ke kanan. Sehingga akan ketemu besarnya n dan s pada Cs dan diameter alat potong tersebut.


Rumus untuk feeding tersebut diatas adalah sebagai berikut :


1. Feed per minute


<”font size=”5″>s=z x n x sz satuannya mm/min


dengan :


z = jumlah mata potongnya.


n = putaran spindle utama / alat potong, satuannya rpm.


sz = feed per tooth, satuannya mm/tooth


2. Feed per cutter revolution


so=z x sz


dengan :


z = jumlah mata potongnya.


sz = feed per tooth, satuannya mm/tooth


3. Feed per tooth


sz=s/(z x n) satuannya mm/tooth


dengan :


z = jumlah mata potongnya.


n = putaran spindle utama / alat potong, satuannya rpm.


s = feed per minute, satuannya mm/menit.


Untuk mencari feeding per minute ( s ) dapat juga menggunakan tabel.



D. Cara Mencari n dan s Dengan Menggunakan Tabel


Untuk mencari n dan s dengan tabel, hal – hal yang harus diketahui terlebih dahulu adalah :


Tata cara mencari n dan s adalah sebagai berikut :
Kecepatan potong ( Cs ),
Jenis material alat potong,
Jenis alat potong,
Diameter alat potong ( d ).


Tata cara mencari n dan s adalah sebagai berikut :
Setelah kita mengetahui data diatas maka kita harus dapat memilih tabel yang sesuai. Sebagai contoh kita gunakan tabel yang berdasarkan standart Jerman dengan material alat potongnya HSS.
Dari tabel tersebut kita cari berdasarkan jenis alat potongnya, misalnya End Mill Cutter Roughing.
Kemudian pada tabel tersebut kita cari kolom yang sesuai berdasarkan Cs yang telah kita dapatkan. Kemudian kita cari diameter alat potong sesuai dengan data yang ada.
Dari kolom Cs tersebut kita tarik ke bawah, dari diameter alat potong kita tarik ke kanan. Sehingga akan ketemu besarnya n dan s pada Cs dan diameter alat potong tersebut.




sumber : http://andryanto86.wordpress.com